Rabu, 25 Mei 2011

aku merasakannya

Pelantikan Bantara di smansapati
awal  acara siiihhh seruuuuuuuu

mmmmmm apa lagi sama cewek cewek cantiiikkk
uuupppsssss mreka teman teman tercintakuuu

16.15
waktunyaa gameeeee
seeeerruu bangeet
adu lari menjadiii suatuu ajang sorak sorai yang menyenangkan
lapangan yang sunyi menjadi suatu    yang gaduuuh penuh canda tawaa

mataku menatap tiap gerak lincah temankuu yg sedang ikut game
ntah mengapa aku mataku memaksa untuk menatap arah genting sekolah
ada sepasang merpati d atasnyaa
wwweeeeiittssss aku inget kalo waktu malam minggu yaaa ....
gak cuma sepasa insan manusia tapi merpatipuun ikuut malmiing niiihhh
hehhehehehhehehehe ......

hhhhhhhmmmmmmmm .. beberapa saat kemudian merpati itu sendiri ..
berjalan kesana kemari sendirii ...
aku merasakannya ..
kesepian tanpa kekasih saat itu ..

hingga game berakhir
aku masuk dalam kelass
keesokan harinyaa ..
merpati itu datang lagii
diaa sendirii
mungkinkah dia mencari teman hidupnyaa ???
mmmmmmm
aku teringat sosok laki-laki yang tak sengaja ataupun sengaja terbesit dalam pikirku
dia tampan , baik , kadang perhatian , kadang menyebalkaan , kadang buatku tersenyum , kadang buatku menangiis , kadaang jugaa dia memberi sesuatu yang pernah kuduga
siapaa diiiaaa ??????
dia kekasihkuu  ,, kekasih hatikuuuu
hhhhhhmmmmmmmmmmmmmmmm
miss you conz :*

Rabu, 18 Mei 2011

cinta kumbang part 3

oke ....
smakin tinggi pohon menjulang
smakin dasyat badai yang menghadang
seperti cinta kumbang dan mawar
smakin tinggi pohon mawar
smakin sering badai yang menerpa membuat kumbang jatuh dan sesekali terkena duri mawar
sakit sekali rasanya
kumbang hanya bisa menangis dan mengusap darah yang keluar
seseguk tetesan air mata kadang di usah oleh mawar kadang juga di acuhkan
mmmmmmmmmmmmmm ..........
buat kumbang ini cobaan
smua gak ada yang berjalan mulus
bagaikan jalanan , smua itu adalah kerikil
kumbang hanya tersenyum
tiap duri pada mawar mengenai tubuhnya

Rabu, 11 Mei 2011

cinta kumbang part 2

hmmmmmmm ......
pagi yang indah buat si kumbang
seperti biasanya si kumbang menghampiri mawar cantik ...
"hai mawar, sedang apa kamu ?"
"menantimu seperti biasa kumbang cantik"
kumbang tersenyum senang ...
mawar dan kumbang semakin dekat
dimana ada kumbang di situ ada mawar dan sebaliknya
kedekatan kumbang dan mawar ternyata tak berjalan mulus
tak seindah yang selayaknya ...
kumbang yang dulu pernah hinggap pada mawar tak menyukai hubungan mawar dan kumbang baru itu ..
berbagai kata ucapan di lontarkan...
tidak terima mawar yang di hinggapinya di hinggapi oleh kumbang lain ..
ia berusaha merusak hubungan mawar ..

cinta kumbang part 1

aku melihat mawar yang begitu indah
ada kumbang yang sembunyi sedang menghisap madunya
mawar berkata pada kumbang lain "hai kumbang, hinggaplah disini"
kumbang bertanya "apakah tak ada kumbang lain yang menghinggapimu"
mawar menjawab "tak ada kumbang cantik"

kumbangpun menghampiri dan hinggap
selang beberapa waktu ternyata ada kumbang lain yang telah lama hinggap
kumbang menjadi sedih dan berkata "aku akan pergi karna kumbang itu yang lebih dulu hadir"
mawar berkata "jangan.. tetaplah disini.. aku akan menjelaskannya.. aku ingin kamu tetap disini"
kumbang berkata lagi "aku menunggumu mawar"

mawar menjelaskan semuanya dan menghampiri kumbang. mawar berkata " tenang kumbang cantik. dia sudah pergi dan aku milikmu sekarang"
kumbang hanya tersipu dan hinggap di mawar cantik itu.

Selasa, 10 Mei 2011

Semua Tak Sama

Namaku Dimsa, aku duduk di bangku kelas 1SMA. Aku lahir di sebuah keluarga yang sederhana. Keluargaku termasuk yang dikenal oleh para tetangga, tetapi aku cuek dan masa bodoh dengan para tetangga itu. Saat aku lewat di depan mereka, mereka tersenyum dan menyapaku, walaupun aku tahu mereka lebih tua dariku, tetap saja aku sangat jarang membalas senyum mereka. Hal itu yang sering membuatku di tegur oleh ayahku. Tapi tetap saja masuk telinga kanan keluar telinga kiri.
Biasanya jika anak desa akan bersekolah di desa dan jika lulus SMP atau SMA mereka sudah menikah. Tapi aku berbeda dari mereka dan kakak-kakakku. Kakak-kakakku bersekolah di TK dan SD desa tapi mereka melanjutkan sekolah di kota agar jika lulus mereka tidak langsung menikah tapi melanjutkan di perguruan yang lebih tinggi.
Aku bersekolah di SD kota, awal mula aku menjejaki hidup di perkotaan. Walaupun aku tak mengerti, bagaimana hidup yang sebenarnya karena aku masih kecil dan belum tahu apa-apa tentang kehidupan. Setelah lulus SD aku bersekolah di SMP ternama di kota. Di sinilah awal mula aku mulai memahami kehidupan itu.
Pertama masuk, aku adalah siswi yang masa bodoh dengan lingkungan. Pertama masuk sekolah kita pasti mendapat teman baru, tapi aku enggan melakukannya, karena itulah sebutan sombong slalu kusandang. Meski tak enak di dengar di telinga tentang hal yang menjelek-jelekkanku aku berusaha tak peduli. Karena bila ku tanggapi hanya akan bikin masalah.
Saat SMP adalah masa-masa yang berat menahan emosional dan hawa nafsu. Teman-teman SMP bisa dibilang sangat nakal. Anak laki-laki yang baru berusia 14 tahun sudah mengenal rokok, miras dan lain sebagainya. Mereka berteman dengan barang-barang yang harusnya mereka jauhi bukan dekati. Tiap pulang sekolah mereka mereka berkumpul di suatu tempat. Di sulutkan rokok bagai menghisap sedotan yang berisi air yang menyegarkan. Asap mengepul dan keluar dari mulut atau hidung mereka. Dunia serasa telah di kuasi oleh mereka. Tiap sulutan rokok bagaikan kenikmatan padahal mereka tak berfikir bagaimana tentang kesehatan mereka. Emosional jiwanya sedang bergejolak. Saat-saat remaja ini adalah masa paling sulin dimana kita ingi mencari perhatian dan mencari cara agar di kagumi dan tidak tersisih dari suatu komunitas.
Pernah suatu saat ketika pulang sekolah ada seseorang yang tengah lari di kejar masa. Oh dia telah mencopet ternyata. Dia bersembunyi di balik rumah gubuk kosong yang telah lama tidak berpenghuni. Masa yang mengejar telah kehilangan jejakknya. Aku melihatnya dan menghampirinya. Aku bertanya mengapa ia mencopet. Dan jawabannya sungguh membuatku terkejut. Ia mencopet untuk membiayai anak-anak jalanan agar bersekolah. Ia ingin mereka menjadi orang sukses, tidak bekerja seperti dirinya yang mencopet. Ia bercerita bahwa sebenarnya ia ingin bekerja seperti normalnya orang biasa. Menghasilkan sesuatu dari kerja yang halal. Tapi ia anak yatim piatu, tidak pernah bersekolah. Tak ada yang mau menerimanya. Padahal ia berjanji akan bekerja dengan bersungguh-sungguh jika ia bekerja seperti orang biasa. Tidak bertindak seperti para koruptor yang tidak pernah memikirkan nasib rakyat miskin. Para koruptor hanya memikirkan nasibnya sendiri apakan itu juga bukan tindakan mencuri ? bedanya pencopet yang ini uangnya di gunakan untuk kepentingan bersama demi kesejahteraan apa anak-anak jalanan. Tetapi koruptor itu untuk menyenangkan diri sendiri. Jika seandainya pemerintah memperhatikan nasib rakyat kecil tentu kejahatan akan berkurang. Faktor terbesar penyebab seseorang melakukan tindak kriminal adalah karena desakan ekonomi yang tidak sepadan. Jatah-jatah raskin serta subsidi kini lenyap entah kemana. Harusnya berapa yang didapat kini telah menjadi tanda tanya besar. Mengapa hak-hak yang seharusnya di dapatkan kini terbang. Bagai kita seharusnya mendapatkan batu tapi kita hanya mendapatkan debu. Untuk makan saja, walau hanya sesuap dua suap mereka sudah sangat bersyukur. Yang penting mereka masih bisa bersekolah dan mengenyam pendidikan. Karena keteguhan bahwa Tuhan memang ada, mereka yakin bila suatu saat hidup mereka akan berubah. Tinggal menanti kapan semua itu akan datang.
Mendengar seluruh penuturannya aku hanya diam. Ku urungkan niat untuk memberitahu keberadaan pencopet itu. Aku terkerkesan dengan keyakinannya. Rasanya takdir di dunia ini sungguh tidak adil. Kesungguhan seseorang menolong sesamanya harus di lakukan dengan cara yang salah. Tetapi seseorang yang tidak peduli dengan orang lain malah mendapat banyak uang untuk kepentingan diri sendiri. Siapakah yang harus di salahkan di saat seperti ini? takdir Tuhan atau kita sendiri yang harus di salahkan? Mungkin tak ada yang perlu di salahkan karena kehidupan adalah sebuah cerita dalam catatan kecil yang di tulis oleh Tuhan. Di ubah seperti apapun catatan itu ujungnya akan selalu sama. Hidup di dunia memang hanya sementara tapi cerita tiap manusia berbeda.
Aku punya cerita ketika aku mulai menginjak di bangku SMA. Melalui seleksi masuk dalam sekolah yang terkenal tidak mudah. Aku harus bersaing dengan banyak peserta lainnya. Aku lolos dalam seleksi memang. Aku senang sekali saat itu. Tapi banyak temanku yang tidak lolos. Aku bingung aku harus senang atau bahagia sekarang. Jika aku bahagia mungkinkah aku buka seseorang yang egois yang senang di atas penderitaan orang lain, tapi aku tak bisa memungkiri bahwa aku senang. Jika bersikap biasa aku bisa di kira sombong. Aku berfikir dan berfikir. Akhirnya aku bersikap biasa tanpa aku harus membicarakan yang menyangkut tentang sekolah. Aku berusaha bersikap sewajarnya tanpa mengatakan setiap kata yang menyinggung perasaan.
Dunia SMA ini sungguh belum pernah ku bayangkan. Para siswa mengenal dunia balap motor liar. Motor yang di beli dari jerih payah orang tua di gunakan untuk balapan. Balapan yang menantang maut dan merugikan. Karena biasanya balapan ini menjadi area perjudian. Dengan mempertaruhkan siapa yang akan menang dan bisa mengorbankan nyawa orang lain. Pernahkah mereka berfikir untuk membahagiakan orang tua? Daripada hanya adu kekuatan yang tidak jelas apa kegunaannya. Jika seseorang tidak terima akan kekalahannya, mereka akan membalas dendam dengan apapun caranya. Kedewasaan seseorang ternyatanya tidak bisa di pastikan dari usia tapi dari kapan dia akan sadar. Meskipun sudah mengenal dunia yang keras dan membahayakan, mereka malah menganggap itu sebuah permainan yang menyenangkan. Mempertaruhkan nyawa adalah hal yang menantang bagi mereka. Hanya untuk mencari tittle jagoan apapun dilakukannya. Haruskah hal yang tak sewajarnya dilakukan anak-anak sekolah itu di jadikan rutinitas yang menjadikan kewajibannya. Lalu, apakah setelah ia menjadi jagoan, saat ia sakit teman-teman yang memuja-mujanya akan menjenguk dan akan mendoakan agar cepat sembuh? Mungkin tidak. Dan mungkinkah mereka akan menolong saat ia terjatuh? Mungkin tidak. Ia malah akan mendapatkan tertawaan. Mengertilah bahwa seseorang yang dianggap baik dan dekat suatu saat bisa mencelakakanmu setiap saat dan setiap waktu. Untuk itu jangan mudah percaya pada seseorang yang baru saja kita kenal.
Hhhhhmmmmmm... rasanya tak cukup aku mendapat pelajaran dari kota. Desaku sendiri memberiku pelajaran. Ketika seorang gadis yang masih dalam usia anak sekolah sudah menikah dan memiliki anak. Untuk pribadiku sendiri, karena aku memiliki wawasan yang cukup luas bagiku, mempunyai anak usia dini hanya menambah beban ekonomi jika keluarga tidak mampu. Minimnya pengetahuan dan akses informasi menjadikan kurangnya pengetahuan tentang pergaulan yang baik dan tidak. Seharusnya tiap anak wajib dan berhak menempuh pelajaran 12tahun tidak hanya 9tahun. Untuk menambah ilmu dan wawasan yang mencakup luas tentang informasi sekarang. Tak hanya di negara kita tapi mendunia.
Semua yang aku kritik hanya tinggal kritikan. Akupun tak berfikir bisa mampu melakukan atau tidak. Tanpa ada kemauan yang kuat, semua pekerjaan terasa percuma. Yang pasti, kini aku tak hanya belajar dari kesalahanku. Tetapi aku juga belajar dari kesalahan orang lain. Aku jadi anak yang lebih ramah dari keselumnya, karena aku yakin kedamaian lebih indah dan membuat hati lebih tenang. Aku bersyukur Tuhan memberiku ijin untuk bernafas. Memberiku pelajaran tanpa aku harus melakukannya. Mungkin ini cara untuk membukkan pintu hati uuntuk bersikap dewasa dan lebiih tekun beribadah. Segala sesuatu yang terjadi tak luput dari kuasaNya, untuk itu aku berdoa untuk memohon perlindunganNya.